Demokrasi memang “dari rakyat” tetapi tidak “untuk rakyat”, apalagi “oleh rakyat”. Demokrasi pada zaman globalisasi hanya berarti sebuah metode pemilihan pemimpin lewat voting, tidak ada hubungannya dengan kedaulatan rakyat atau warga negara.
Berbagai studi yang dijalankan banyak ahli menunjukkan, meski demokrasi itu sesuatu hal yang pantas dicita-citakan ternyata demokrasi malah menghasilkan banyak masalah, bahkan masalah baru yang tidak akan ada seandainya tidak dipraktikan demokrasi. Robert kaplan dalam buku The Coming Anarchy (2000) mengamati apa yang terjadi di benua Afrika. Dalam observasinya, demokrasi telah gagal menyelamatkan Afrika. Bukan perpolitikan yang rasional yang muncul di benua itu, tetapi pertarungan antarsuku dan antarnegara.
Kaplan terang-terangan mengatakan demokrasi tak akan berjalan di negara yang sedang berkembang yang mempunyai partai politik berbasis suku dan agama. Kedua hal itu tak mungkin diakomodasi dalam sistem demokrasi yang pada dasarnya adalah sistem yang didasarkan atas toleransi. “Hari ini kalah, tidak apa-apa. Lain kesempatan, berjuang lagi”. Ikatan primodial (suku dan agama) tidak mungkin mengatakan itu.
Mancur Oslon tidak secara langsung bicara tentang demokrasi tesisnya dimulai dari menjawab pertanyaan, Mengapa setelah pemerintahan yang buruk, kemakmuran tidak kunjung datang? Judul bukunya Power and Prosperity (2000). Oslon menunjukkan pada fakta adanya yang disebut roving bandits dan stationary bandits. Bandit yang sama jahatnya, tetapi antara dua bandit yang disebutkan terdapat perbedaan yang mencolok.
Bandit yang mengembara adalah bandit-bandit yang biasa kita baca dalam buku sejarah. Mereka datang secara bergerombolan ke sebuah desa lalu menjarah habis desa itu. sangat mungkin bukan hanya harta benda yang dijarah, juga manusia, terutama kaum wanita. Bandit ini akan meneruskan perjalanannya dan meneruskan penjarahan di desa lain. Demikian seterusnya.
Bandit yang kedua tidak mengembara, tetapi menetap di satu tempat. Karena tahu bahwa ia harus di tempat itu dalam jangka waktu panjang, mereka sengaja tidak mau menjarah habis harta dari orang-orang yang ada di situ. Dibiarkan mereka berusaha, bahkan dilindungi usahanya. Namun mereka harus secara teratur menyetor kepada para bandit itu. bandit-bandit ini tidak sebuas bandit yang mengembara.
Pertanyaannya kemudian mengerucut bandit apa yang tengah mendiami nusantara selama kurang lebih 71 tahun????
Silahkan djawab sendiri
Menapak 71 tahun Kemerdekaan Indonesia
Komentar
Posting Komentar