Jalur kereta api pertama di Indonesia merupakan peninggalan perusahaan kereta Hindia Belanda bernama Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij yang dipimpin JP de Bordes.
Jalur kereta pertama ini dibangun tepat pada bulan Juni 155 tahun yang lalu di wilayah Jawa Tengah.
Jalur kereta pertama ini memiliki panjang 26 km yang melintasi desa Keminjen sampai dengan desa Tanggung di wilayah operasi Jawa Tengah.
Pada awalnya pembuatan jalur kereta api difungsikan sebagai penambah akses jalur angkutan hasil perkebunan, sebelum kemudian menambah fungsi sebagai salah satu moda angkutan manusia pada 10 Agustus 1867.
Dalam jangka waktu 50 tahun sejak menjadi moda angkutan penumpang, sejarah perkembangan panjang rel kereta api terus mengalami penambahan dalam jumlah yang signifikan.
Jika pada tahun 1867 panjang rel yang digarap mencapai 25 km, maka pada tahun 1870 telah menembus 110 km sebelum kemudian meningkat menjadi 6.811 km pada tahun 1939. Perkembangannya pun tidak melulu terpusat pada Pulau Jawa.
Meski pada awalnya beroperasi di Pulau Jawa, Belanda secara agresif terus meluaskan fungsi kereta api hingga Aceh pada tahun 1874; Sumatera Utara pada 1886; Sumatera Barat pada tahun 1891 dan Sulawesi pada tahun 1922.
Jalur kereta api terus menjadi pilihan primadona untuk pengangkutan hasil panen pemerintahan kolonial selama melakukan penjajahan di Indonesia.
Analisa manfaat kereta api
Kereta api terus berjalan melintasi jaman. Konsumsi BBM dan kapasitas angkut dari jenis moda transportasi ini yang cukup mumpuni menjadi alasan tersendiri dari bertahannya kereta.
Berdasar hasil penelitian Kemenhub kapasitas angkuran barang dan kesetaraan dengan angkuran kereta api dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel Kapasitas Angkutan Barang dan Kesetaraan dengan Angkutan Kereta Api
Sumber: Tim Analisa Kemenhub, 2010
Dan jika ditinjau dari konsumsi bbm-nya, adapun perbandingan kereta dengan moda transportasinya akan disajikan sebagai berikut:
Tabel Konsumsi BBM pada Beberapa Moda
Jalur kereta pertama ini dibangun tepat pada bulan Juni 155 tahun yang lalu di wilayah Jawa Tengah.
Jalur kereta pertama ini memiliki panjang 26 km yang melintasi desa Keminjen sampai dengan desa Tanggung di wilayah operasi Jawa Tengah.
Pada awalnya pembuatan jalur kereta api difungsikan sebagai penambah akses jalur angkutan hasil perkebunan, sebelum kemudian menambah fungsi sebagai salah satu moda angkutan manusia pada 10 Agustus 1867.
Dalam jangka waktu 50 tahun sejak menjadi moda angkutan penumpang, sejarah perkembangan panjang rel kereta api terus mengalami penambahan dalam jumlah yang signifikan.
Jika pada tahun 1867 panjang rel yang digarap mencapai 25 km, maka pada tahun 1870 telah menembus 110 km sebelum kemudian meningkat menjadi 6.811 km pada tahun 1939. Perkembangannya pun tidak melulu terpusat pada Pulau Jawa.
Meski pada awalnya beroperasi di Pulau Jawa, Belanda secara agresif terus meluaskan fungsi kereta api hingga Aceh pada tahun 1874; Sumatera Utara pada 1886; Sumatera Barat pada tahun 1891 dan Sulawesi pada tahun 1922.
Jalur kereta api terus menjadi pilihan primadona untuk pengangkutan hasil panen pemerintahan kolonial selama melakukan penjajahan di Indonesia.
Analisa manfaat kereta api
Kereta api terus berjalan melintasi jaman. Konsumsi BBM dan kapasitas angkut dari jenis moda transportasi ini yang cukup mumpuni menjadi alasan tersendiri dari bertahannya kereta.
Berdasar hasil penelitian Kemenhub kapasitas angkuran barang dan kesetaraan dengan angkuran kereta api dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel Kapasitas Angkutan Barang dan Kesetaraan dengan Angkutan Kereta Api
No. | Jenis Kendaraan | Batas Muatan Maksimum (Ton) | 1 Rangkaian KA 20 Gerbong (per gerbong 32 ton --> per 1 rangkaian KA setara 640 ton) |
1 | Mobil Pick - Up/Box | 2 | 320 |
2 | Truk Ringan 2 Axle | 6 | 107 |
3 | Truk Besar 2 Axle | 14 | 46 |
4 | Truk Besar 3 Axle | 20 | 32 |
5 | Trailler | 32 | 20 |
Dan jika ditinjau dari konsumsi bbm-nya, adapun perbandingan kereta dengan moda transportasinya akan disajikan sebagai berikut:
Tabel Konsumsi BBM pada Beberapa Moda
|
|||||||||||||||||||||||||||||
Sumber: Hindayat, 2005 | |||||||||||||||||||||||||||||
Dari hasil sajian 2 tabel diatas, kereta api menjadi moda transportasi yang paling efektif dan efisien dibanding moda transportasi yang lainnya. Dan sudah menjadi jamak di negara lain untuk memanfaatkan secara maksimal moda kereta api. |
Komentar
Posting Komentar