Musso

Mungkin ia adalah satu dari sederet guru bangsa. Tapi kemampuannya dalam membangun organisasi politik pertama serta menciptakan murid2 dengan sayap ideologi konkret masing-masing lah yang membuatnya istimewa.
Adalah haji oemar said Tjokroaminoto atau biasa disapa hos Tjokroaminoto nama guru bangsa tersebut. Melalui perantaraannya lah SI (Sarekat Islam) menjelma mnjadi salah satu organ massa terbesar di era nya. Dan dalam rumah yang terletak di jalan peneleh surabaya lahir pejuang pejuang kemerdekaan seperti soekarno, kartosoewirjo, semaoen dan musso.
Khusus Musso banyak hal menarik yang menyertai salah satu murid ini. Lahir dari keluarga muslim taat, ia memilih untuk mengambil langkah radikal dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Hasil gambar untuk musso pki

Adalah Komunis yang menjadi jalur pilihannya. Bermodal kesepatan prambanan ia nekat mengadakan "aksi buruh dan tani" pada tahun 1926. Namun tal ayal umur perjuangannya dapat digebuk kolonial dengan satu pukulan. Perjuangan tahun 1926 juga bukan tanpa konflik internal sndiri di tubuh PKI. Menjelang aksi, Tan Malaka salah satu tokoh pentolan kala itu menyatakan bahwa rakyat belum siap akan revolusi, tapi apa mau dkata perjuangan pertama kaum komunis terlanjur meletus. Dan seperti yang dikatakan Tan revolusi perjuangan pertama berakhir.
Lewat artikel satu halaman dalam 2 kolom di koran Inprekorr, musso melabeli Tan sebagai pengikut Trotsky, lawan politik Stanlin pemimpin partai komunis soviet. Konflik diantara keduanya kembali smemanas saat meletus peristiwa madiun.
Mengasingkan diri dan sempat menjabat posisi penting di comitern di moskow, musso memutuskan kembali k tanah air pada tahun 1948 setelah sebelumnya pada tahun 1936 begerilya di tanah air guna menghidupkan kembali roh komunis.
Aksinya berakhir di ponorogo pada tahun 1948, setelah "aksi madiun" berlangsung. Kala itu musso harus berhadapan langsung dengan soekarno yang merupakan salah satu sahabatnya ktika tinggal di rumah hos tjokroaminito.
Saat peristiwa madiun meletus soekarno sempat mengeluarkan opsi pilihan kepada rakyat "pilih soekarno - hatta atau musso" . Dan sekali lagi perjuangan musso pun kandas bahkan kini untuk selamanya.
Ia bermimpi tentang negeri yang adil, setara dan merdeka - ia pun lumat dalam gerakan yang masih berupa benih.

Komentar