Anak dalam Angka



Jumlah Pekerja Anak
Hasil gambar untuk jumlah pekerja anak
BPS (2009) mengungkapkan bahwa julmah anak di Indonesia dalam kelompok umur 5 – 17 tahun sebesar 58,8 juta anak. Dari jumlah tersebut:
4,05 juta anak (6,9%) dianggap sebagai anak-anak yang bekerja
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,76 juta anak (43,3%) adalah pekerja anak dan 20,7% lainnya bekerja pada bentuk-bentuk pekerjaan terburuk. 26,651 juta anak (45,3%) dianggap sebagai anak-anak yang menjalankan aktivitas sekolah semata. 20,956 juta anak (35,5%) dianggap sebagai anak-anak yang bersekolah dan mengurus rumah tangga. 2.069 juta anak (3,5%) dianggap sebagai anak-anak yang mengurus rumah tangga. 6,733 juta anak (11,4%) diangap sebagai anak yang tidak memiliki kegiatan
7% anak dalam kelompok usia 5 – 17 tahun terlibat dalam pekerjaan anak. Prevalensi pekerja anak di daerah pedesaan empat kali lebih besar dari anak di daerah perkotaan.
Definisi Pekerja Anak dalam konsep yang luas termasuk yang bekerja dalam semua pasar produksi dan beberapa tipe nonpasar produksi (terutama produksi barang yang digunakan sendiri). ini termasuk bentuk pekerjaan di sektor formal dan informal, juga pekerjaan di dalam dan di luar rumah tangga.
Jumlah Malnutrisi
Hasil gambar untuk malnutrisi anak
Di Indonesia terdapat 8,81 juta anak kurang gizi. Masalah kesehatan masyarakat adalah berat bila pravalensi stunting sebesar 30 – 39%. Stuning adalah masalah kurang gizi kronis pada balita akibat asupan gizi yang kurang dalam janka waktu panjang. Satu (1) dari 23 anak meninggal sebelum usia 5 tahun.
Satu (1) dari 3 anak balita terhambat pertumbuhannya. 40% anak balita di daerah pedesaan terhambat pertumbuhannya.
Jumlah Perdagangan Anak
Hasil gambar untuk perdagangan anak
Fakta tentang eksplotasi seks komersil dan perdagangan anak
Di Indonesia sekalipun banyak gadis yang memalsukan umurnya, diperkirakan 30% pekerja seks komersil wanita berumur kurang dari 18 tahun. Bahkan ada beberapa yang masih berumur 10 tahun. Diperkirakan pula ada 40.000 – 70.000 anak menjadi korban eksploitasi seks dan sekitar 100.000 anak diperdagangkan setiap tahun. Sebagian besar dari mereka telah dipaksa masuk dalam perdagangan seks. Sebagian pelaku perdagangan ke luar negeri, lintas batas atau domestik dan negara asal. Perdagangan anak baik di lingkup domestik, maupun luar negeri meningkat. Tujuan utama anak yang diperdagangkan ke luar negeri adalah Malaysia, Singapura, Brunei, Taiwan, Jepang dan Arab Saudi.
Pariwisata seks menjadi isu menarik di daerah tujuan wisata seperti di Bali dan Lombok. Terdapat banyak pelacuran di lokalisasi pelacur, karoke, panti pijat, Mall dan sebagainya. Mayoritas pelanggan adalah orang lokal
Jumlah Korban Kejahatan Anak
Hasil gambar untuk kejahatan anak
Berdasar jumlah dan persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan:
Tahun 2011: 385.470 anak (12,92%); Tahun 2012: 348.341 an ak (13,93%); Tahun 2013: 268.371 anak (11.02%).
Berdasar banyaknya kejahatan menurut kelompok jenis kejahatan, maka kejahatan terhadap kemerdekaan orang terkait mempekerjakan anak dibawah umur:
Tahun 2011: 862; Tahun 2012: 1.298; Tahun 2013: 1.414
Jumlah Pernikahan Dini
Hasil gambar untuk pernikahan dini
Fakta di Indonesia:
Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia muda tinggi di dunia (ranking 37). Tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja.
Pada tahun 2010, terdapat 158 negara dengan usia legal minimum menikah adalah 18 tahun ke atas, dan Indonesia masih diluar itu.
Perempuan muda di Indonesia dengan usia 10-14 tahun menikah sebanyak 0.2 persen atau lebih dari 22.000 wanita muda berusia 10-14 tahun di Indonesia sudah menikah. Jumlah dari perempuan perempuan muda berusia berusia 15-19 yang menikah lebih besar jika dibandingkan dengan laki-laki muda berusia 15-19 tahun (11,7 % P : 1,6 % L). diantara kelompok umur perempuan 20-24 tahun - lebih dari 56,2 persen sudah menikah.
Provinsi dengan persentase perkawinan dini (<15 tahun) tertinggi adalah
Kalimantan Selatan (9%); Jawa Barat (7,5%); Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah masing-masing 7%,dan Banten (6,5%).
Provinsi dengan persentase perkawinan dini (15-19 tahun) tertinggi adalah
Kalimantan Tengah (52,1%); Jawa Barat (50,2%); Kalimantan Selatan (48,4%); Bangka Belitung (47,9%); Sulawesi Tengah (46,3%)
Sumber:
Survei Pekerja Anak Indonesia, BPS – ILO/IPEC, 2009
Laporan Tahunan UNICEF Indonesia tahun 2012
Sumber: WHO, 2010; disarikan dari Infografis MCA tentang Generasi Kurang Gizi? tahun 2014
Laporan Tahunan UNICEF Indonesia tahun 2012
Lembar Fakta Tentang Eksploitasi Seks Komersil dan Perdagangan Anak, UNICEF
Sumber: Susenas 2011, 2012 dan 2013; disarikan dari Laporan BPS tentang Statistik Kriminal 2014
Biro Pengendalian Operasi, Mabes Polri; disarikan dari Laporan BPS tentang Statistik Kriminal 2014
Kajian Pernikahan Dini pada beberapa provinsi di Indonesia: Dampak Overpopulation, Akar Masalah dan Peran Kelembagaan Daerah oleh Pokja Analisi Dampak Sosial Ekonomi terhadap Kependudukan Ditdampuk BKKBN 2012


Komentar