Aliansi Baru Jalur Sutera China

Terbentang di ribuan mil dan ribuan tahun, jalur sutera kuno mewujudkan semangat perdamaian dan kerja sama, keterbukaan dan inklusivitas, saling belajar, serta saling menguntungkan. Semangat jalur sutera  menjadi warisan agung peradaban manusia – Presiden Xi. 2017


Modernisasi jalur sutera melalui 66 negar yang diberi nama Satu Sabuk, Satu Jalan atau sekarang disebut Inisiatif Sabuk dan Jalan adalah konsep yang pertama kali diperkenalkan Presiden Xi Jinping saat berkunjung ke Kazakhstan dan Indonesia pada tahun 2013 dan disampaikan ulang pada pertemuan Forum Ekonomi Davos tahun 2017.

Dalam kajiannya, Akhtar – Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia Pasifik (2016) menyebut negara-negara di sepanjang jalur sutera menjadi penyumbang sepertiga pada output global, 40% pada perdagangan global dan dihuni oleh 60% populasi dunia. Namun lebih dari setengah penduduk termiskin juga bermukim di kawasan sehingga jika jalur ini dikembangkan memiliki potensi kebangkitan di banyak sektor.

Penelitian Price WaterhouseCooper (2017) menyebutkan bahwa keberadaan jalur sutera akan menjadi salah satu pendorong ekonomi global. Proyek ini diprediksi akan menjadi penyangga setelah kejatuhan ekonomi Trans-Atlantik pada tahun 2008 dan 2009. Setidaknya selama tahun 2016 terdapat limpahan dana guna pembangunan infrastruktur sebesar 500 miliar dollar AS, dimana sepertiga dari jumlah tersebut berasal dari China.

Country Head of Cash and ransaction Banking Standard Chartered megatakan dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan prakarsa Abuk dan Jalan sebesar 820 miliar dollar.

Bersambung....


Komentar